Gambaran Implementasi Mobilisasi Dini Oleh Perawat Pada Klien Paska Operasi Orif Fraktur Ekstremitas Bawah

Sudarmi Sudarmi

Abstract


Berdasarkan standar operasional prosedur penatalaksaan pasien post operasi ORIF ekstremitas bawah, pada 24 jam pertama sebaiknya dilakukan mobilisasi dini bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi, mengurangi komplikasi imobilisasi post operasi, mempercepat pemulihan peristaltik usus sehingga mempercepat pemulihan pasien paska operasi. Metode penelitian ini adalah deskriptif, mengambarkan implementasi mobilisasi dini oleh perawat berdasarkan tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan orthopaedi mobilisasi dini dan sumber ilmu yang didapat tentang mobilisasi dini pada pasien. Total sampel pada 31 orang perawat. Dari hasil uji statistik univariat didapatkan bahwa implementasi mobilisasi dini oleh perawat pada pasien post ORIF fraktur ekstermitas bawah, dominan perawat melakukan mobilisasi dini sebanyak 16 orang (51,6 %) dan tidak melakukan sebanyak 15 orang (48,4 %) dapat disimpulkan mobilisasi dini masih rendah dilakukan oleh perawat ruangan. Sangat disarankan sebagai refensi penelitian serupa dengan menambahkan jumlah responden dan dari rumah sakit tipe A pendidikan yang lain.

Full Text:

PDF

References


Anita K, (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di instalasi gawat darurat RSUD Panembahan Senopati Bantul. Yogyakarta: Lecture Universitas Respati.

Aruan, S dan Suryani (2004) Faktor-faktor yang mempengaruhi klien post operasi fraktur untuk mengikuti mobilisasi secara dini di RSUP Fatmawati. Universitas Indonesia.

Azwar,(1998).Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S (2004) Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara,

Asmadi (2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC.

Brunner & Suddarth (1996). Text book of medical surgical nursing (third edition). Philadelphia: WB.Saunders Company.

Carpenito, L. J. (2002). Nursing Care Plan Dokumentation Nursing. Diagnosis and Colaboratif Problem.Edisi 2. Jakarta. EGC.

Casey, Wf. (2000). Practical procedures: Spinal Anaesthesia. A Practical Guide. Issue 12 (2000), 1-7. World Federation of Societies of Anaesthesiologists.

Chandrasekaran,. Kumar,. David (2009). Early mobilization after total knee replacemen reduce the incidence of deep venous thrombosis. Vol.79. Edisi 7-8; pg.526.ANZ Journal of surgery. Oxford.

Craven,R.F and Hirnle,C.J. (2009). Craven and Hirnle’s Nursing fundamentals and procedures online. Philadelphia, Lippincot.

Dephub RI. (2006). Keselamatan Transportasi di Indonesia. Jakarta: Direktorat Keselamatan Transportasi Darat. Departemen Pehubungan.

Depkes RI (2009). Berdiri tegak, bicara, bicara lantang, kalahkan osteoporosis. http://www.depkes.go.id

Eldawati (2011). Pengaruh latihan kekuatan otot pre operasi terhadap kemampuan ambulasi dini pasien pasca operasi fraktur ekstremitas bawah di RSUP Fatmawati Jakarta. Depok; Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Hastono, S. P. (2007). Basic data analysis for health research training: Analisis data kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hoeman, S.P. (1996). Rehabilitation nursing: Process and application, 2nd edition. St.Louis: Mirror company.

Kelana, K.D. (2011). Metodologi penelitian keperawatan: Panduan melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Kozier,B. (2010).Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, proses, praktik, edisi 7, volume 2. (Pamiih Eko Karyani, penerjemah), Jakarta : EGC. (Buku asli : 2010).

Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Muttaqin, A (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien .gangguan sistem muskuloskletal. Jakarta: EGC.

Marlitasari, H.(2010) Gambaran penatalaksanaan mobilisasi dini oleh perawat pada pasien post appendiktomy di RS PKU Muhammadiyah Gombong. STiKes Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 2 Juni 2010

Oldmeadow, B.L,. Lissamaija.N,. Virtanen,H,. Jouko,K,. Sanna,S (2006). No Rest For the wounded : Early Ambulation After Hip Surgery Accelerates Recovery. Royal Australian College of Surgeon, ANZ J.Surg, (76) : 607 – 611

Polit, D.F.& Hungler, B.P. (2005). Nursing researched principles and methods sixth edition. Philadelphia, Lippincot.

Potter,P.A & Perry, A.G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, praktik, edisi 4, volume 2. (Renata komalasari dkk, penerjemah). Jakarta: EGC (buku asli:1999).

Rasjad, C. (1998). Pengantar ilmu bedah ortopedi. Ujung pandang: Bintang Lamumpatue.

Reeves, (2001). Keperawatan Medikal Bedah Jakarta: Salemba medika.

Roper. (2002). Mobilisasi pasca Seksio Caesaria, http://www.postsc.com.

Sjamsuhidajat, R., Jong, .(1997). Buku ajar ilmu bedah.Edisi revisi. Jakarta : EGC.

Smeltzer,S. & Bare,B.G (2009). Textbook of Medical Surgical Nursing, 9th,Philadelphia, Lippincot.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian. Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suratun. (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Yanti, N.M. (2009) Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ambulasi dini pasien post operasi ekstremitas bawah di Rindu B3 RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara 1




DOI: https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2.20

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi)



Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi is Indexed By :

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi Ciptaan disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats